"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Sunday, December 16, 2012

1 + 1 = 1


Setelah anda membaca judul ini mungkin dari benak anda akan bertanya : " Ini orang bodoh atau pura-pura tidak tahu ya ? "
Apa pun anggapan anda itu adalah kebenaran tentang diri saya bahwa : 1 + 1 = 1 menurut kaca mata iman saya .
Bukan penghitungan berdasarkan logika matematika, karena kita tahu bahkan anak TK pun tahu bahwa jawabannya adalah 2 ( dua ).  Dibawah ini sedikit logika tentang hasil 1 + 1 = 1 menurut kaca mata iman Katolik dan Kristiani.

Kita review kembali era Yesus sebelum lahir ( Perjanjian Lama dalam Alkitab )

Awal mula manusia ada kita sudah mengetahui dari Alkitab bahwa Allah menciptakan manusia awalnya adalah satu yaitu " Adam". Karena Allah tidak ingin melihat Adam sendirian tanpa seorang pendamping kemudian Allah menciptakan " Hawa ".
Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang dipersatukan oleh Allah untuk memnjadi satu keluarga yang utuh di dunia iini.
Kehidupan Adam dan Hawa era itu penuh dengan kedamaian . kebahagiaan dan kesejahteraan. Suatu ketika masalah muncul, waktu Hawa istri dari Adam membujuk suaminya untuk memakan buah yang sebenarnya dijanjikan oleh Allah untuk tidak boleh memakannya. Hawa terbujuk niat tidak baiknya dirayu oleh seekor ular dan ular itu adalah Setan atau Roh Jahat yang membuat Hawa terpesona akan rayuan mautnya. Akhirnya dengan segala hal dan rasa keingin tahuan yang besar Hawa terpikat oleh rayuan Setan dan Adam pun terpikat oleh rayuan Hawa, maka beranilah mereka melanggar janji Allah yang menyebabkan manusia jatuh dalam Dosa.
Itulah sedikit gambaran tentang kita sebagai manusia yang telah melanggar janji Allah sehingga kita semua di dunia sebenarnya sudah mempunyai dosa yang di sebut " Dosa Asal ".

Mari kita kembali pada era Yesus lahir sebagai Penebus Dosa Manusia ( Perjanjian Baru dalam Alkitab )

Dalam era ini Allah memilih satu-satunya wanita pilihan Allah yang kudus dan bebas dari Noda Dosa Yaitu " Bunda Maria ".
Bunda Maria adalah satu-satunya wanita yang mengandung Roh Kudus dari Allah untuk melahirkan dan mempersiapkan " Sang Penyelamat lahir untuk Menebus Dosa manusia yaitu " Yesus Kristus.  Allah juga memberikan Maria seorang pendamping Yaitu  Yusuf/ Yosep, Yusuf adalah orang satu-satunya dipilih oleh Allah untuk memberikan kasih sayang  bersama Maria sebagai Keluarga Kudus mendidik dan mengajar semua kebaikkan kepada Yesus ketika masih kecil.
Setelah remaja dan dewasa ternyata perjalanan Yesus tidaklah mudah, banyak orang-orang menganggap bahwa diri- Nya bukanlah Sang Penyelamat.  Orang-orang yang tidak percaya akan Yesus, akhirnya menghukum Yesus untuk menerima hukuman sebagai tanda bahwa mereka kesal akan ajaran-ajaran Yesus sendiri. Bahkan murid Yesus pun ada yang mengkhianati akan kebaikkan Yesus sendiri yaitu " Yudas Iskariot yang rela menyerahkan Yesus untuk ditangkap dan dihukum oleh orang-orang yang tidak percaya dengan-Nya.
Yesus dengan ikhlas dan setia bersedia menerima hukuman, sampai Yesus pun sengsara dan akhirnya Wafat di kayu salib. Kesetian Yesus dengan Allah sungguh-sungguh mulia karena Yesus bersedia menerima hukuman untuk menebus dan menyelamatkan kita dari noda Dosa.

Bagaimana dengan era sekarang ini ( Kita Hidup di tengah-tengah berbagai macam persoalan )

Awal mula kita ada, kita adalah hasil persatuan Bapak dan Ibu yang telah dipersatukan Allah sebagai keluarga yang utuh dan baru. Dan satu-satunya tujuan keluarga yang utuh adalah tercapainya keluaraga yang bahagia di dunia dan iman sejati.
Mari sedikit mereview masa kecil kita, " Apa yang anda ingat ketika masa kecil ?"
Masa kecil kita diwarnai dengan senang-senang, bermain dan lain sebagianya. Ingatkah kita ketika kecil di ajarkan pertama kali, pasti semua ingat pertama kali ketika kecil hal yang pertama di ajarkan oleh orang tua kita adalah " Berbicara". Setelah kita memasuki umur satu sampai lima tahun kita banyak diajarkan banyak hal antara lain memilih, mengenal warna dan pertama kali kita diajarkan berhitung adalah dengan angka sederhana yaitu " Satu ".
Dari ulasan sedikit masa kecil kita, kita dapat menyimpulkan bahwa kita hidup sampai sekarang ini hanya ada satu tujuan yaitu : " Kebahagiaan " baik dalam dunia maupun dalam Iman.
Orang pandai sekalipun di dunia ini atau seorang ilmuwan semuanya hanya memiliki satu tujuan yaitu " Menciptakan sesuatu dengan keberhasilan ".  Maka tak heran kalau seorang ilmuwan mengatakan 1 + 1  = 1 itu tidak benar, karena mereka hanya berpikir pada sebuah logika dan Ilmu Pasti.
Bagi anda yang sedang bekerja, atau sedang dalam suasana yang sedikit tidak menggembirakan, kita semua adalah sama karena kita satu kesatuan dari Allah yang mempunyai satu Tujuan Hidup Yaitu : " Kebahagiaan dan Keberhasilan dalam segala hal ".

Kesimpulan dari Gambaran di atas :

1. Bagi anda yang sudah menikah dan berkeluarga  : Anda  dan pasangan anda adalah hasil persatuaan oleh Allah,maka tidak bisa manusia menceraikan apa yang dipersatukan Allah. Perkawinan Katolik/Kristiani adalah Monogam jadi binalah keluarga anda sebagai pasangan yang setia dan selalu ingat janji perkawinan anda.
2. Bagi Anda yang terpanggil Oleh Allah untuk menjadi pengikut-Nya : Tanamkan nila-nilai Yesus dalam diri anda karena Yesus adalah pemimpin, pelayan yang sejati bagi pengikut-pengikut-Nya.
3. Bagi Anda yang masih remaja dan bekerja : Lakukan pilihan hidup anda dan targetkan tujuan anda dengan di dasari hati dan jiwa anda yang sudah dewasa sesuai ajaran Tuhan
4. Bagi Anda yang berbeban berat : Yakinlah bahwa anda mempunyai satu tujuan akan Pertolonagan Tuhan yang penuh belas kasih.
5. Bagi kita semua : Kita merupakan kesatuan dari Allah jadi kita semua sama tidak ada perbedaan walau kita berbeda Ras, suku, agama. Kita semua punya satu tujuan Hidup Damai bersama sesama kita dan Tuhan pedomannya.

God is My way....
God is My Life...
God is My Power....

Jalanmu dan Jalanku berbeda tetapi kita sama dalam satu Tujuan : " Kebahagiaan dan Keberhasilan bersama Tuhan "
Tuhan Memberkati..............................

Sources By : Ari Samto

No comments:

Post a Comment