"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Sunday, March 10, 2013

KIAT - KIAT BEKERJA SESUAI FIRMAN TUHAN






1. Andalkan Tuhan

Amsal 3:5-6 berkata, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." 

Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. Carilah pengetahuan

Amsal 19:2 berkata, "Tanpa pengetahuan, kerajinanpun tidak baik ; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah". 
Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar & efisien perlu kita cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti.

Amsal 19:20 menambahkan, "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan."

3. Rajin dan cekatan

Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan dan kenaikan gaji.

Amsal 10:4 berkata, "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya". 

Amsal 14:23"Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja."

4.Berlakulah jujur dan benar

Amsal 16:8 berkata, "Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan".

Amsal 10:9 berkata, "Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui ".

Amsal 10:16 menambahkan, "Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa." 

5.Jaga mulut

Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan Ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor.

Amsal 21:23 berkata, "Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran".

Amsal 10:19 menambahkan, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." 

6. Sabar dan tenang

Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang merebut kota".

Amsal 14:30 menambahkan, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang."

7. Jangan ingin cepat kaya

Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah :
1. Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini;
2. Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa;
3. Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.

Amsal 10:22 berkata, "Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya," 

Amsal 13:11 menambahkan, "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya."



Bagaimana Karakter Melahirkan Perspektif






Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf : "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:

Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.

Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu." 

Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Kejadian 50:15-21

Yusuf meletakkan seluruh hidupnya dalam suatu perspektif pada pasal terakhir kitab Kejadian. Selama musim kelaparan yang hebat, saudara-saudaranya datang merendah dan menyembah padanya, sama persis dengan apa yang dia bayangkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi daripada memakai kekuasan untuk menghukum mereka, dia mengatakan berikut ini :

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni
memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20) 

Bagaimana seorang membangun perspektif Tuhan yang langka ini? Apa yang memampukan Yusuf untuk menahan diri dari jenis pembalasan yang kebanyakan dari kita akan tergoda untuk lampiaskan dalam keadaan seperi ini? Jawabannya satu kata : karakter, karena Yusuf telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah karakternya Tuhan, maka dia dapat menangani dan mengelola perspektif yang cocok dan menggunakan kekuatannya untuk memberkati saudara-saudaranya daripada menyiksa mereka melalui pembalasan.

Bagaimana seorang pemimpin berhubungan dengan situasi kehidupan mengajarkan Anda tentang karakternya. Krisis tidak diperlukan untuk membentuk karakter, namun pasti menunjukkan hal tersebut. Keadaan genting adalah jalan pintas yang membuat orang memilih satu dari dua jalan : karakter atau kompromi. Setiap kali ia memilih karakter, maka dia akan semakin kuat meski pilihannya bisa membawa dia kepada konsekuensi negatif (ingat bagaimana Yusuf harus berakhir di penjara). Pembentukan karakter adalah jantung pembangunan kita sebagai pemimpin. 

Jika Anda ingin memiliki perspektif Tuhan, buatlah kepastian untuk membangun karakter. Itu hanya satu-satunya jalan seperti halnya Yusuf telah mengingatkan kita tentang hal itu.

Sumber: Maxwell Leadership Bible

BERKAT TUHAN LUAR BIASA





1. Mengapa saya berkata Saya tidak bisa jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?
4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?

18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)

19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! (Mazmur 46:11a)